Selasa, 17 Januari 2023

RESUME - 4 MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

Oleh                : Ni Putu Nala Krisdiani, S.I.P., M.Sc.

Tema               : Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Narasumber    : Eko Daryono, S.Pd.

Moderator       : Nur Dwi Yanti, S.Pd.

Hari/Tanggal   : Senin, 16 Januari 2023



    " Jangan Biarkan Mata Pena Kita Mengering Menguap Tak Berarti" sepenggal kalimat itulah yang menyentil hati agar saya tidak melewatkan hari-hari tanpa menulis. Pertemuan pada kali ini kita membahas dengan tema "Menulis Buku dari Karya Ilmiah". Taukah Sobbat Blogger pernah terbesit dalam benak saya dengan tema tersebut, sungguh luar biasa terjawab kembali pertanyaan yang ada di dalam benak saya. Inilah kekuatan pikiran yang memberikan sinyal kepada alam semesta.

    Sobbat Blogger yang saya kasihi, kita dipandu oleh Ibu Nur Dwi Yanti, S.P.d. sebagai Moderator yang handal sekaligus memberi inspirasi kepada kita semua. "The Fuel for Will" dari Amerika John Maxwell yang artinya "Bahan Bakar untuk Kemauan" artinya passion mengubah "Keharusan" menjadi "Kemauan". Kalimat tersebut menyiratkan apabila seseorang mempunyai keinginan, tujuan, maka perlu diiringi oleh tekad dan jangan pernah menyerah sampai kita meraihnya. Butuh komitmen yang kuat serta konsisten untuk melakukan sesuatu seperti halnya ketika ingin melakukan penelitian langkah awal kita harus menganalisis setelah itu melakukan uji coba sehingga kita bisa membuat kesimpulan dan dapat dituangkan ke dalam karya tulis ilmiah kita. 

    Baiklah Sobbat Blogger, berkaitan dengan Menulis Buku Karya Ilmiah kita akan diberikan pencerahan oleh narasumber kita yaitu bapak Eko Daryono, S.Pd. dengan panggilan akrabnya Mr. Yons. berasal dari Karanganyar Jawa Tengah. Beliau adalah sosok yang sangat bersahaja dengan profesi sebagai guru yang mampu memberikan hal positif kepada lingkungannya. 

    KTI? adalah Karya Tulis Ilmiah, pada Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014 disebutkan bahwa tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah. KTI dibagi menjadi 2 sebagai berikut:

1. KTI Non Buku

adalah KTI Bidang akademis untuk mendapatkan gelar. Contoh: tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi.

KTI hasil penelitian contohnya PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal. KTI berupa ulasan atau resensi

2. KTI Buku

Buku Bahan Ajar contoh: diklat, modul, buku ajar, buku referensi.

Buku Pengayaan contoh: monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan

Buku kompilasi contoh: bunga rampai, prosiding

Wujud KTI bisa beragam tidak selalu berbentuk buku namun dapat seperti PTK, PTS, Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, Desertasi berupa buku namun bukan buku lebih tepatnya adalah laporan hasil penelitian dan publikasinya terbatas. 

Kita perlu mengenal lebih jauh struktur penulisan KTI sebagai berikut:

HALAMAN AWAL

BAGIAN ISI

BAB I PENDAHULUAN

            A. LATAR BELAKANG MASALAH

            B. RUMUSAN MASALAH

            C. TUJUAN PENELITIAN

            D. MANFAAT PENELITIAN

BAB III KAJIAN TEORITIS

            A. KAJIAN PUSTAKA

            B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

            C. KERANGKA PEMIKIRAN

            D. HIPOTESIS

BAB III METODE PENELITIAN

            A. JENIS PENELITIAN

            B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

            C. SUBJEK PENELITIAN (POPULASI DAN SAMPEL)

            D. DATA DAN SUMBER DAYA

            E. TEKNIK VALIDASI DATA

            F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

            G. TEKNIK ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

            A. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

            B. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

            C. PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

            A. SIMPULAN

            B. SARAN

HALAMAN AKHIR (DAFTAR PUSTAKA, LAMPIRAN-LAMPIRAN)

Struktur penulisan tersebut dapat dijadikan dalam menyusun bab-bab dalam sebuah karya tulis ilmiah. Baiklah kita perlu mengetahui perbedaan antara lapora KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku sebagai berikut:

LAPORAN PENELITIAN

1. Sasaran pembacanya terbatas kalangan tertentu (terlebih jika sifatnya publikasi terbatas)

2. Sistematika penulisan dalam penomoran-penomoran sub bab yang kaku dan baku

3. sajian datanya mulai dari data mentah hingga yang diolah

4. Bahasa buku yang butuh pemahaman

BUKU

1. Sasaran pembacanya bisa semua kalangan yang memiliki interest terhadap isi buku

2. Sistematika penulisan fleksibel disesuaikan dengan isi buku

Minim sajian data berupa data mentah, umumnya hanya data yang berarti bagi pembaca saja yang dicantumkan

3. Bahasa mudah dipahami

4. Ber-ISBN

Apabila kita menyimak antara laporan KTI dan buku tidak terlalu signifikan perbedaannya karena isi buku juga telah mencerminkan keseluruhan isi laporan yang membedakan adalah secara sistematikanya. Ada penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan tidak terkesan kaku contoh penomoran pada sub-bab sub bab dan perlu adanya modifikasi agar bahasa yang disajikan terlihat luwes, lugas dan tidak mencantumkan kata-kata seperti penilitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis. 

Berikut cara-cara mengkonversi KTI sebagai berikut:

1. Memodifikasi Judul

   yang terkandung pada judul KTI yaitu variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (tempat dan waktu). Judul buku harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Contoh buku karya Mr. Yons:

A. JUDUL LAPORAN KTI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATERI PERAN DAN DAMPAK TIK DENGAN PENERAPAN STRATEGI TIM QUIZ PADA SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 3 MOJOLABAN SUKOHARJO SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

JUDUL BUKU

STRATEGI TIM QUIZ DALAM PEMBELAJARAN TIK

PENULIS   

EKO DARYONO


B. JUDUL LAPORAN KTI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS TEACHER DALAM PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI MICROSOFT WORD SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 3 MOJOLABAN SUKOHARJO SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018

JUDUL BUKU

ASYIKNYA BELAJAR MICROSOFT WORD DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS TEACHER

PENULIS

EKO DARYONO

2. Memodifikasi Sistematika dan gaya Penulisan

KTI yang bersifat Non Buku yang berupa laporan hasil peneltian dapat ditulis memnggunakan sistematika penomoran yang baku. Apabila hal tersebut dikonversi menjadi buku maka dapat dimodifikasi sesuai dengan penulisan buku, tidak lagi seperti sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah. 

Contoh Modifikasi Bab I

Pada umumnya dimulai dengan PENDAHULUAN atau dapat menggunakan kata lain seperti PEMBUKA agar menampilkan sesuatu yang berbeda. 

Contoh Modifikasi Bab II

Gambar. 1.

Susunan sub bab-sub bab dapat dimodifikasi seperti contoh berikut:

    Gambar. 2

3. Modifikasi Bab III

Pada bab 3 kita lebih fokus kepada metode, teknik pengumpulan data (instrumen) serta analisis data. Ada beberapa alternatif yang dapat kita terapkan seperti benar-benar menghilangkan bab III, menginclude bab 3 di bab 2 atau menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan. Namun menghilangkan bab 3 maksudnya adalah menghilangkan secara keseluruhan karena bunyi bab 3 dapat dicermati dari isi pembahasannya. Kemudian meginclude bab 3 di awal bab pembahasan maksudnya menyampaikan substansi isi bab 3 sebagai awal pembahasan.

    Gambar. 3


4. Modifikasi Bab IV

Pada Bab IV adalah inti dari isi buku yang telah sesuai pada judul buku. Di Bab IV kita tidak perlu lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, tapi dapat disesuaikan dengan konteks buku. Dalam Bab IV kita dapat memasukan beberapa data dalam bentuk seperti grafik, tabel, foto-foto kegiatan. Dalam Bab IV bukan lagi data mentah.

Selanjutnya pada laporan hasil penelitian, Bab V biasanya kita isi dengan PENUTUP. Dalam bab tersebut dapat berisi saran dan rekomendasi, temuan yang terkait dengan hasil penelitian.

5. Modifikasi Lampiran

Pada lampiran dapat disertakan instrumen hasil dari penelitian atau data yang sudah matang yang mendukung bukan lagi data mentah. 

Sobbat Blogger Mr. Yos juga menyampaikan hal-hal apa saja yang perlu kita perhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku, sebagai berikut:

1. Keaslian laporan hasil penelitian

Bahwa tindakan plagiat tidak dibenarkan khususnya karya seperti karya PTK tidak dicek keasliannya. Apabila ingin dipublikasikan harus terjamin penuh keasilan dari penulis sendiri. Keasilan tulisan dapat dicek dari generate machine

2. Menghindari kompilasi yang terlalu banyak

Kita dapat mengikutsertakan pendapat para ahli namun selebihnya kita dapat mengembangkan analisis dari sudut pandang penulis. Mengapakah demikian? saat penulis menerbitkan sebuah buku dari hasil karya KTI-nya sedang otomatis dia sedang menyuguhkan bahan pustaka kepada pembaca. Hal yang perlu kita hindari adalah copas pendapat asli para pakar dengan mengubah gaya penulisan kutipan. 

3. Memilah dan memilih data yang dipublikasikan

Agar data yang disajikan dapat berbobot dan bombatis sebaiknya menggunakan data yang sudah matang. 

4. Modifikasi bahasa buku

Kita harus menghindari pemakaian penanda transisi menurut hal itu sesuai dengan pendapat lebih lanjut si A menyatakan berdasarkan hal tersebut. Termasuk menyebutkan kata penelitian ini, peneliti, bahkan penulis.

5. Hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

6. Wajib menuliskan semua daftar Pustka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku

7. Memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai Buku 4 PKB

Baiklah Sobbat Blogger demikian materi yang disampaikan oleh Mr. Yos, namun banyak pertanyaan dari masing-masing peserta yang menunjukan antusiasnya untuk lebih mendalami lebih jauh dengan segudang pertanyaan-pertanyaan. Beberapa pertanyaan dari peserta yang sangat luar biasa disampaikan bagaimana mengubah gaya penulisan kutipan/pendapat dari para pakar tidak hanya sekedar copas saja? Mr. Yos menjawab bahwa sumber asli Peraturan Kepala LIP Nomor 2 Tahun 2014 menyatakan bahwa: "Karya Tulis Ilmiah yang selanjutnya disingkat KTI adalah tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah. Modifikasi "Karya Tulis Ilmiah merupakan tulisan perseorangan atau kelompok dari hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian dan pemikiran sistematis yang memenuhi kaidah ilmiah (peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014. 


Gambar. 4

Pada gambar. 4 menampilkan buku bagi siapa yang ingin lebih mendalami tentang KTI dengan judul Panduan Belajar Menulis Writing is My Passion

Jangan Takut Gagal sebelum mencoba, Berdayakan karya kita menjadi buku yang bermanfaat menjadi ladang amal kita. "Menulis itu olah kata dengan rasa, karena menulis seperti berbicara dan teman bicaranya adalah HATI itulah yang disampaikan oleh Eko Daryono-Sang Pena Lereng Lawu. Dan satu lagi yang tidak boleh terlupakan adalah Kejujuran adalah yang utama. 

Semoga materi yang diberikan oleh Mr. Yos dapat memberikan tambahan ilmu buat kita semuanya dan kita dapat melahirkan karya-karya ilmiah dengan menyajikan data yang akurat. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan materi kali ini apa yang saya rasa, lihat dan fikirkan akan saya tuangkan dan rangkaikan dalam sebuah kalimat. Semoga dapat bermanfaat bagi semua. 




                


   



1 komentar:

RESUME KE-14 KONSEP BUKU NONFIKSI

  Oleh                          : Ni Putu Nala Krisdiani, S.I.P., M.Sc. Narasumber           : Musiin, M.Pd. Moderator               : Yandr...