Minggu, 05 Februari 2023

RESUME KE-12- PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN



Oleh                        : Ni Putu Nala Krisdiani, S.I.P., M.Sc.
Tema                       : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Narasumber            : Susanto, S.Pd.
Moderator               : Helwiyah, S.Pd., M.M.
Tanggal                   : Jumat, 3 Februari 2023


    Apa itu Proofreading? Pasti kita bertanya-tanya dan ingin mengetahui lebih dalam. Proofreading adalah proses peninjauan kembali sebuah teks, dilihat dari aspek kebahasaan dan penulisannya. Tujuan proofreading untuk mengecek kembali bahwa teks atau esai yang akan diserahkan sudah bebas dari kesalahan pengetikan (typo), kesalahan ejaan, kesalahan grammar, atau kesalah-kesalahan mendasar lainnya. Proofreading melakukan uji coba baca pada tulisan. Sedangkan editing orangnya disebut editor yang memeriksa lebih dari itu. Editor menyesuaikan dengan misi perusahaan penerbitan dan standar tulisan. Fungsi dari Proofreading memastikan tulisan dapat diterima logika dan dipahami. Ada hal yang perlu diperhatikan bahwa jangan melakukan proofreading ketika tulisan belum selesai hingga paragraf terakhir. 




                                   

    Bapak Ibu yang telah menyelasaikan penulisan langkah selanjutnya akan melakukan swasuntingg atau kata familiarnya adalah self editing. Ketika ingin melakukan proofreading KBBI dan PUEBI dapat membantu, dimana sejak 16 Agustus 2022 diganti dengan EYD.  Keputusan tersebut mengacu pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Nomor: 0424/I/BS.00.01/2022 tentang Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan
Keputusan Kepala Badan  ada beberapa perubahan yaitu Perubahan pada Kaidah
Yaitu pengkhususan penulisan bentuk terikat maha-untuk kata yang ebrkaitan dengan Tuhan. Aturan penulisan kata terikat maha- di ejaan sebelumnya ada yang dipisah dan digabung sesuai syarat dan ketentuannya. Edisi V pada EYD, aturan penulisan kata terikat maha-dengan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan, ditulis terpisah dengan huruf awal kapital sebagai pengkhususan. Contoh: Yang Maha Esa, Yang Maha Pengasih, Tuhan Yang Maha Pengampun.  Demikian sekilas informasi mengenai Proofreading, semoga sedikit tidaknya dapat bermanfaat. 












 

1 komentar:

RESUME KE-14 KONSEP BUKU NONFIKSI

  Oleh                          : Ni Putu Nala Krisdiani, S.I.P., M.Sc. Narasumber           : Musiin, M.Pd. Moderator               : Yandr...