Minggu, 05 Februari 2023

BAHAGIA VERSUS KEDAMAIAN


BAHAGIA VERSUS KEDAMAIAN


    Setiap manusia butuh yang namanya Kebahagiaan dan Kedamaian. Saya mencoba menganalisa dengan bertanya kepada beberapa orang, beragam jawaban yang saya dapatkan tentang definisi Bahagia dan Damai itu sendiri. Tak ada yang salah karena ini menyangkut rasa dan apa yang dialami oleh masing-masing orang. Bertahun-tahun menjalani kehidupan dan saat ini saya dihadapkan pada definisi tersebut. Untuk menemukan sebuah jawaban saya dibenturkan pada kenyataan dan peristiwa yang tidak mudah diterima oleh nalar dan logika, tidak cukup setetes air mata berlinang. Butuh keiklasan dan jiwa yang besar untuk bisa menerima semuanya. 
   Ibarat berjalan ribuan mill menggunakan satu kaki melewati gunung, jurang dan bukit... tidaklah mudah dan butuh perjuangan menghadapi dan menjalaninya. Dapatkah kita membayangkan seekor burung terbang hanya menggunakan 1 sayap?
   Untuk mampu melewati itu semua butuh sebuah keyakinan, dari sebuah keyakinan akan di abu-abukan oleh yang namanya keraguan. Ketika keraguan mendera disinilah kita butuh penguatan. Dari manakah penguatan-penguatan tersebut? akan terus bergulir dan bergejolak seakan semua di cuci bersih hingga ampas dan sarinya yang tersisa, ujung muaranya kita akan dihadapkan pada yang namanya Bahagia dan Damai apabila kita mampu melewatinya. Sebelum sampai pada tahap tersebut keyakinan kita akan dikecohkan dan digoyahkan sehingga perang batinpun akan bermain. 
   Bicara mengenai Bahagia dan Damai, perlu pemahaman yang tajam karena keduanya sangatlah beda tipis. Setiap kisah perjalanan selalu ada pengulangan cerita, hanya beda waktu dan zamannya. Setiap pengulangan kita akan digiring jawaban apa yang akan kita temui, ada kalanya sebuah dimensi yang menarik kita kembali untuk mengalihkan jawaban kita. Sekali lagi kita butuh keyakinan yang kuat akan jawaban yang sudah kita alami dengan serangkaian proses. Temukan sejatinya diri kita, tanyakan pada diri kita yang paling dalam tanpa terganggu oleh friksi-friksi diluar kemampuan kita. Teruslah berjalan dan berjalan, adapun ketika lelah duduklah sejenak dan hembuskanlah nafas hingga kita dapat menghirup kembali oksigen kehidupan. Perjalanan ini menjadi saksi kita dalam menapaki kehidupan. Sadarilah, resapi dan pahamilah dari mana semua itu berasal? rasakanlah ketika kita sedang menghirup dan menghembuskan nafas? pejamkan mata dan rasakan detak jantung? bahagiakah, damaikah galaukah, sedihkah, marahkan, atau bencikah? hanya kita yang mampu menganalisa anatomi jiwa kita. 
    Ada yang menggelitik batinku untuk jauh lebih mengetahui Bahagia Versus Damai versi beragam dari latar belakang yang berbeda-beda. Berikut hasil analisa dan wawancara :
1.  Lebih memilih Bahagia
Alasannya bahwa manusia tidak akan menemukan kedamaian apabila bahagia belum tercapai. Bahagia membutuhkan effort/usaha/daya juang yang lebih
2.  Lebih memilih Damai
Alasannya dengan menemukan kedamaian sudah otomatis kebahagiaanpun menyertai. Karena damai tidak dapat dibeli oleh materi. Dan damai itu ada di dalam diri sendiri. 

       Ragam permasalahan yang saya dapatkan, data dan fakta berbicara bahwa keduanya tidak dapat terpisahkan.  Hasil dari wawancara saya bahwa ada yang mengalami ditinggal oleh pasangannya, keluarga yang tidak harmonis, masalah keuangan, mempunyai kedudukan, masalah perekonomian sampai dengan kehilangan jabatan. Dari semua yang dialami tersebut, pertanyaan yang ada dalam benak saya terjawab. Bagi saya semua tidak ada yang salah dan tidak perlu diperdebatkan karena masing-masing mempunyai tantangan tersendiri dan tergantung dari apa yang dialami dan rasa. 
    Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa hal yang dapat kita lakukan :
1. Mempunyai keyakinan yang kuat akan kekuasaan Tuhan 
kedua hal tersebut adalah jawaban satu-satunya yang terbaik. Kedamaian akan terusik apabila ekspetasi terlalu tinggi, antara keinginan dan kenyataan akan berbanding terbalik yang akan berujung pada kekecewaan. 
2. Bersyukur
Apapun kondisinya dan situasinya selalu mengucap syukur dan berterima kasih atas segala nikmat dan karuniaNya kunci ini sangat jauh efektif menghadapi lika liku hidup
3. Tidak berekspetasi tinggi
Kedamaian akan terusik apabila ekspteasi terlalu tinggi, kenyataan akan berbanding terbalik yang pada akhirnya akan berujung pada kekecewaan. Berharaplah pada Tuhan bukan pada manusia. 
4. Percaya akan rencana dan rancangan Tuhan, percaya akan mujijatnya. 
Manusia punya rencana dan iktiar, namun apabila Tuhan berkata lain kebesaran jiwa perlu ditumbuhkan. Jiwa harus di charge ulang dan di nol kan kembali agar benar-benar bersih.  Bercerminlah dan teruslah bercermin agar dalam melangkah selalu mawas diri. Jangan berburuk sangka terhadap rancangan Tuhan dan tetap berfikir positif
5. Berdoa
Doa adalah bentuk komunikasi kita denganNya. Lakukan dimanapun dan kapanpun tanpa batas ruang dan waktu. Dan ini adalah salah satu cara kita selalu mengingatNya
6. Tetap berusaha dan Semangat
Jangan patah semangat, tidak ada kata yang lain hanya lanjutkan perjuangan, lelah berhenti sejenak lalu kembali berjalan

    Kedamaian adalah hasil dari melatih kembali pikiran anda untuk memproses kehidupan sebagaimana adanya, bukan seperti yang anda pikirkan by Wayne W. Dyer. 


Oleh          : Ni Putu Nala Krisdiani, S.I.P., M.Sc.
Judul         : Bahagia Versus Damai
Tanggal     : 30 Januari 2023











 

 









1 komentar:

RESUME KE-14 KONSEP BUKU NONFIKSI

  Oleh                          : Ni Putu Nala Krisdiani, S.I.P., M.Sc. Narasumber           : Musiin, M.Pd. Moderator               : Yandr...